Cukup Kerikil Kecil
Batu ini sangat besar hampir sebesar rumah orang yang
berjalan tentu dengan mudah menghindarinya ,sekaligus behati-hati
agar tidak terbentur kerasnya muka batuan sangat jarang ada orang yang
terjungkal karena tersandung batuan. sebesar ini.
Sebaliknya orang yang terjatuh sanungan batu yang hanya berukuran
kecil di atas tanah. Bahkan cukup sbutir kerikil sudah mampu
menjungkalkan manusia.
Kita memang sering meremehkan masalah yang terlihat kecil. Sekilas
tampak ringan kita cuekan, padahal itulah yang menyebabkan diri menjadi
celaka. Ya sesuatu yang kecil sering tak danggap sebagai halangan dan
kita tak mau waspada darnya.
Riya salah satunya Maksiat yang sangat kecil dan lembut bak rayapan
semut hitam dimalam kelam sungguh betapa manusia yang terjungkal dalam
syirik jenis ini sadar, saking lembutnya.
Demikianpula masiat dan kedholiman yang lain, baik yang berhubungan
dengandiri sendiri maupun orang lain. Seringkali kita anggap hal yang
kecil. Kita anggap angin lalu saja dan kita tunda untuk berbuat
bertaubat darinya. Padahal sesuatu yang kecil jika dilakukan
berulang-ulang akan menjadi perkara yang besar. Bukankah gunung yang
besar menjulang tinggi merupakan kumpulan dari pasir dan kerikil yang
kecil ? Demikian pula dosadan maksiat, tidak lagi menjadi kecil dan
ringan manakala ditumpuk terus menerussepanjang hari tanpa ditaubati.
Karena sesuatu kecil dan sedikit pula seorang terdorong untuk
melakukan yang lebih besar. Bukankah seseorang yang kecnduan narkoba
awalnya coba-coba dulu dalam jumlah sedikit ? Tidakkah para pemuda
terjebak pada perubahan zina bermula karena tak mampu memenej sekilas
pandangan matanya ? Berapa banyak koruptor yang awalnya menilep uang
dalam jumlah sedikit.
Camkan selalu, kerikil kecil di dunia sudah cukup untuk menjungkalkan
tubuh kita seluruhnya. Demikian pula maksiat dan kedholimanyang sekilas
kecil bias – bias menjungkalkan dari diri kita ke dalam neraka.
Naudhubillah min dzalik. Jangan sepelekan hal yang tampak kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar